Informasi Kota Singkawang Kalimantan Barat

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 18 Maret 2014

Puncak Gunung Poteng Singkawang

Mendaki Puncak Gunung Poteng


Singkawang.info. Gunung Poteng dikenal juga sebagai gunung jempol karena puncaknya menyerupai jempol. Gunung ini cukup unik di antara gunung-gunung lain di Indonesia karena bentuknya tersebut. Gunung Poteng mempunyai ketinggian sekitar 725 m di atas permukaan laut. Sekitar bulan Juli 2013, admin, OMK Stasi Gunung Poteng, dan para Frater Novis Kapusin mendaki puncak gunung Poteng, Singkawang. Kami start dari Novisisat Kapusin Poteng. Saat itu, sedang musim kemarau. Pada musim tersebut, cuaca sangat mendukung untuk aktifitas mendaki puncak gunung Poteng. Hal-hal yang mendukung adalah jalan tidak licin, tidak ada kabut yang menghalangi pendaki, dan tidak banyak pacet / lintah yang biasanya menghisap darah para pendaki. Kami yang berjumlah sekitar 20 an orang, mulai mendaki pukul 08.00 WIB. Sampai puncak gunung Poteng pukul 10.00 WIB. Kami menempuh perjalanan sekitar 2 jam dengan berjalan santai. Jalan menuju puncak memang berliku sehingga cukup menguras tenaga. Di lereng gunung Poteng, kami menjumpai bakal calon bunga Raflesia. Bunga tersebut masih tampak kecil saat musim kemarau. Bunga Raflesia akan tumbuh besar ketika musim hujan, sekitar bulan desember. Pada saat itulah bunga Raflesia tampak indah. Bunga ini disebut sebagai bunga bangkai karena baunya kurang sedap. Bunga Raflesia merupakan bunga terbesar di dunia. Saat akan sampai di puncak gunung Poteng, kami berjalan dengan merayap karena jalan sangat curam. Perlu ekstra hati-hati agar tidak tergelincir. Perjalanan sampai di puncak gunung Poteng, cukup melelahkan. Namun, kelelahan kami terbayarkan dengan pemandangan yang sangat indah. Senang rasanya bisa menikmati pemandangan di tempat tersebut.
Gunung Poteng
Jalan menuju puncak gunung Poteng
Gunung Poteng
Pondok dekat kolam renang

Gunung Poteng Singkawang
Kolam renang di musim kemarau
Gunung Poteng Singkawang
Hutan di lereng gunung Poteng
Gunung Poteng Singkawang
Bakal calon bunga Raflesia
Gunung Poteng Singkawang
Bakal calon bunga Raflesia
Gunung Poteng Singkawang
Pemandangan di Singkawang Timur dari lereng gunung Poteng
Gunung Poteng Singkawang
Puncak gunung Poteng. Luasnya: 4 m x 4 m
Gunung Poteng Singkawang
Puncak gunung Poteng
Gunung Poteng Singkawang
Gunung Beor dilihat dari puncak Poteng
Gunung Poteng Singkawang
Gunung Raya dilihat dari puncak gunung Poteng
Gunung Poteng Singkawang
Foto bersama OMK, Frater Novis, dan admin
Gunung Poteng Singkawang
Foto bersama
Gunung Poteng Singkawang
Lereng gunung Raya dilihat dari puncak gunung Poteng
Gunung Poteng Singkawang
Gunung Raya
Gunung Poteng Singkawang
Puncak Gunung Raya dilihat dari puncak gunung poteng
Gunung Poteng Singkawang
Pantai dan kota Singkawang dilihat dari puncak gunung Poteng
Gunung Poteng Singkawang
Singkawang Utara dilihat dari puncak gunung Poteng

Rabu, 05 Maret 2014

Rabu Abu Di Poteng Singkawang

Misa Rabu Abu Di Gereja St. Padre Pio Gunung Poteng Singkawang


Penerimaan abu
Singkawang.info. Umat Gereja St. Padre Pio Gunung Poteng merayakan Misa Rabu Abu pada hari Rabu, 5 Maret 2014 dari pukul 19.00 - 20.00 WIB. Perayaan Misa ini dipimpin langsung oleh P. Cahyo Widiyanto, OFMCap dan dihadiri lebih dari 100 orang umat Stasi Gunung Poteng dan sekitarnya. Rabu Abu merupakan rangkaian perayaan di mana umat Katolik memasuki masa Pra Paskah. Selama masa Pra Paskah umat Katolik diwajibkan untuk puasa dan pantang. Pra Paskah berlangsung selama 40 hari. Masa Pra Paskah akan ditutup secara meriah pada hari Minggu Paskah tanggal 20 April 2014. Tema Aksi Puasa Pembangunan 2014 (APP) adalah Bangkit dan Bergeraklah: "Membangun Kehidupan Di Bumi Kalimantan."
Dalam kotbahnya, P. Cahyo Widiyanto, OFMCap mengatakan bahwa Rabu Abu merupakan awal di mana umat Katolik memasuki masa pertobatan dan masa Pra Paskah selama 40 hari atau yang disebut sebagai Retret Agung.

Selasa, 04 Maret 2014

Batu Belimbing Singkawang Timur

Wisata Batu Belimbing Di Singkawang Timur 

  

Singkawang.info Singkawang memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Salah satunya adalah wisata batu belimbing. Wisata batu belimbing terletak sekitar 9 km dari pusat kota Singkawang. Tepatnya di daerah Namtet, Gang Batu Belimbing, kelurahan Nyarumkop, kecamatan Singkawang Timur. Lokasi batu belimbing terletak sekitar 300 m di sebelah selatan Kantor Camat Singkawang Timur. Batu belimbing berada di kaki bukit Gunung Poteng. Tempat ini sangat sejuk dan asri.  Banyak pepohonan besar dan kecil tumbuh di area tersebut. Dinamakan batu belimbing karena bentuknya segi-segi / berlekuk-lekuk mirip buah belimbing. Batu ini berbentuk demikian akibat terkikis dan  erosi di permukaannya. Masyarakat di daerah sekitar ada yang menamakan sebagai batu apung karena letaknya seperti mengapung di permukaan air. Ada yang beranggapan bahwa batu ini adalah batu meteor yang jatuh di permukaan bumi yang berasal dari luar angkasa. Konon , dulu pernah ada potongan batu belimbing yang dinamakan anak batu belimbing. Dinamakan demikian, karena bentuknya seperti batu belimbing yang besar.

Batu Belimbing Singkawang

Batu Belimbing Singkawang

Batu Belimbing Singkawang
Batu Belimbing Singkawang
Batu Belimbing Singkawang

Batu Belimbing Singkawang

Batu Belimbing Singkawang

Batu Belimbing Singkawang

Batu Belimbing Singkawang

Batu Belimbing Singkawang
 

 

Minggu, 02 Maret 2014

PSE Gunung Poteng


Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Gunung Poteng







Pada tanggal 26 Oktober 2013, di Novisiat Kapusin gunung Poteng, Gereja St. Padre Pio Gunung Poteng mengadakan kegiatan Pemberdayaan Sosial Ekonomi untuk membangun kebersamaan dalam mencapai kesejahteraan hidup yang lebih baik serta peka akan persoalan sosial ekonomi masyarakat/umat. Dalam membangun kesejahteraan bersama tersebut, P. Cahyo Widiyanto, OFM.Cap mengundang Komisi PSE-KKP-Caritas KAP untuk melakukan suatu penyadaran akan pemberdayaan umat dalam membagun hidup sejahtera. Tujuan pertemuan tersebut adalah dalam rangka membangun hidup yang sejahtera, dengan mengelola sumberdaya alam yang lestari. Hal ini merupakan salahsatu wujud dari kepekaan anggota Rumah Novisiat gunung Poteng pada warga masyarakat/umat yang tinggal di sekitar Gunung Poteng. “Kita tidak dilarang untuk menjadi orang kaya dan berlimpah harta, hanya bagaimana kekayaan itu kita peroleh dan kita manfaatkan demi kesejahteraan bersama” Ujar P. Bagara, OFMCap selaku Ketua Komisi PSE-KKP-Caritas KAP.

Maksud Allah menciptakan bumi dan segala isi nya, pada hakekatnya agar manusia hidup bahagia damai sentosa. Hanya kerakusan dan keserakahan, serta main kuasa itu lah yang membuat manusia itu tidak bahagia. Segala kecemasan akan hari esok dan merasa kurang cukup untuk memperoleh materi sudah menjadi perilaku manusia modern yang rakus terhadap sumberdaya alam dan berakibat paa kerusakan alam. Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu yang tentu juga akan menganggu kehidupan manusia itu sendiri.
“Manusia diharapkan mampu mengelola, memanfaatkan dan melestarikan alam ciptaan demi kehidupan manusia itu sendiri semakin lebih baik. Segala yang ada di bumi ini demi kesejahteraan umat manusia, tentu perlu di kelola sebaik mungkin, bukan justru dirusak demi sekadar mencari uang semata” Tegas Bagara, OFMCap dihadapan kelompok umat di Stasi Gunung Poteng.
Dalam kesempatan yang sama Bapak Agustinus Perhijudipo selaku akuntan publik mengajak peserta pertemuan untuk cerdas mengelola keuangan demi meningkatkan kualitas hidup keluarga.  Uang bukanlah segala-gala nya dalam hidup namun tanpa uang kita juga tidak dapat berbuat sesuatu yang lebih baik dalam hidup kita.
“Dalam bidang keuangan, kita perlu memiliki prinsip keuangan secara transparan/terbuka, akuntabel/terpercaya, konsisten pemasukan, integritas, manajemen, keberlanjutan pemasukan, pencatatan transaksi. Namun dari seluruh prinsip ini usaha kerja keras, tekun dan hidup hemat adalah kunci hidup sejahtera” tegas Pak Tharo panggilan akrabnya. Kebutuhan kita sebagai manusia itu tidak terbatas, resiko hidup dan beban hidup terkait financial terus mengancam setiap manusia. Kebutuhan hidup keluarga, biaya pendidikan, biaya kesehatan, biaya rekreasi, biaya usaha dan sebagainya perlu direncanakan semaksimal mungkin sehingga tidak terjadi besar pasak dari tiang.
Pada umumnya kelemahan yang kurang disadari dalam mengelola keuangan keluarga ialah perencanaan anggaran belanja rumah tangga, pencatatan transaski/belanja yang konsisten, budaya menabung yang rendah, dan hidup yang kurang mempersiapkan masadepan.
“Perencanaan keuangan perlu dilakukan bersama-sama dalam kelurga, begitu juga dengan usaha yang digeluti, tanpa perencanaan yang matang dalam usaha dan hidup berkeluarga akan menimbulkan persoalan pada masalah keuangan keluarga itu sendiri” kata Pak Kris Jumpat selaku penggerak pemberdayaan ekonomi Keluarga dan aktivis Credit Union.
“Pada dasarnya alam ini telah dimandatkan Pencipta kepada manusia untuk mengolah dan memanfaatkannya sebagai sumber yang dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia. Kerja keras, displin, ketekunan, hemat dan konsisten dalam usaha dan pengelolaan keuangan merupakan nilai-nilai hidup yang kita bersama mencapai kesejahteraan” Lanjut Pak Kris Jumpat.
Gerakan pemberdayaan sosial ekonomi kreatif yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal mesti menjadi kekuatan bersama masyarakat dalam menghadapi kerakusan ekonomi dunia dewaasa ini yang sangat konsumtif, rakus, dan mengabaikan nilai-nilai lingkungan hidup.
Pada akhir kegiatan penyadaran, seorang tokoh umat di Gunung Poteng mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu dan membuka wawasan bagi umat. “Kami bersyukur karena kami mendapat informasi dan wawasan yang menyadarkan, memotivasi kami dalam melakukan suatu usaha ekonomi yang lebih memperhatikan nilai-nilai sosial, budaya, lingkungan hidup.
Sesungguhnya seluruh proses penyadaran gerakan sosial dan ekonomi kreatif pada akhirnya membantu manusia mengelola sumberdaya alam yang lebih bertanggungjawab. Kepekaan sosial untuk berbagi dan membantu yang lemah merupakan ciri khas ajaran iman.
Kebutuhan kita sebagai manusia itu tidak terbatas, resiko hidup dan beban hidup terkait financial terus mengancam setiap manusia. Kebutuhan hidup keluarga, biaya pendidikan, biaya kesehatan, biaya rekreasi, biaya usaha dan sebagainya perlu direncanakan semaksimal mungkin sehingga tidak terjadi besar pasak dari tiang. Pada umumnya kelemahan yang kurang disadari dalam mengelola keuangan keluarga ialah perencanaan anggaran belanja rumah tangga, pencatatan transaski/belanja yang konsisten, budaya menabung yang rendah, dan hidup yang kurang mempersiapkan masadepan.
“Perencanaan keuangan perlu dilakukan bersama-sama dalam kelaurga, begitu juga dengan usaha yang digeluti, tanpa perencanaan yang matang dalam usaha dan hidup berkeluarga akan menimbulkan persoalan pada masalah keuangan keluarga itu sendiri” tukas Pak Kris Jumpat selaku penggerak pemberdayaan ekonomi Keluarga dan aktivis Credit Union.
“Pada dasarnya alam ini telah dimandatkan Pencipta kepada manusia untuk mengolah dan memanfaatkannya sebagai sumber yang dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia. Kerja keras, displin, ketekunan, hemat dan konsisten dalam usaha dan pengelolaan keuangan merupakan nilai-nilai hidup yang kita bersama mencapai kesejahteraan” Lanjut Pak Kris Jumpat.
Gerakan pemberdayaan sosial ekonomi kreatif yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal mesti menjadi kekuatan bersama masyarakat dalam menghadapi kerakusan ekonomi dunia dewaasa ini yang sangat konsumtif, rakus, dan mengabaikan nilai-nilai lingkungan hidup.
Pada akhir kegiatan penyadaran, seorang tokoh umat di Gunung Poteng mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu dan membuka wawasan bagi umat. “Kami bersyukur karena kami mendapat informasi dan wawasan yang menyadarkan, memotivasi kami dalam melakukan suatu usaha ekonomi yang lebih memperhatikan nilai-nilai sosial, budaya, lingkungan hidup.
Sesungguhnya seluruh proses penyadaran gerakan sosial dan ekonomi kreatif pada akhirnya membantu manusia mengelola sumberdaya alam yang lebih bertanggungjawab. Kepekaan sosial untuk berbagi dan membantu yang lemah merupakan ciri khas ajaran iman.

Sumber: www.bonumcummune.blogspot.com

Serah Terima Jabatan Wakapolres Singkawang

Upacara Serah Terima Jabatan Wakapolres Singkawang, Kasat Sabhara dan Kapolsek Jajaran

 

Singkawang.info, Singkawang, Jum`at, 21 Februari 2014 pukul 08.00 WIB telah dilaksanakan upacara serah terima jabatan Wakapolres Singkawang, Kasat Sabhara, Kapolsek Singkawang Utara dan Kapolsek Singkawang Tengah, selakau Inspektur Upacara Kapolres Singkawang AKBP A. WIDIHANDOKO, SH.
Adapun pejabat yang melaksanakan serah terima jabatan adalah Wakapolres Singkawang dari KOMPOL ADI TRI WIDIYANTO, SH, SIK kepada pejabat baru KOMPOL CEPI NOVAL, SIK yang sebelumnya menjabat Kasubagmutjab Bagbinkar Ro SDM Polda Kalbar, sedangkan Pejabat lama Kompol ADI TRI WIDIYANTO, SH, SIK  akan melaksanakan tugas sebagai Kasubagstrabang Bagstrajemen Rorena Polda Kalbar. Kasat Sabhara Polres Singkawang dari pejabat lama AKP SUWARTA kepada pejabat baru AKP SUNARNO yang sebelumnya menjabat Wakapolsek Singkawang Barat, sedangkan pejabat lama AKP SUWARTA akan melaksanakan tugas baru sebagai Kasubagdalpos Bag Ops Polres Bengkayang. Kapolsek Singkawang Utara dari AKP TOMY CAHYADI kepada pejabat baru IPTU ZUKRI, Kapolsek Singkawang Tengah dari AKP ADI NOGROHO kepada IPTU SUGIYANTO.

Sumber:  www.polressingkawang.com

*) Mas Adi Tri, selamat bertugas di tempat yang baru. Kiranya Tuhan senantiasa melindungi dan memberikan jalan yang terbaik. Amin

Sabtu, 01 Maret 2014

Rumah Dijual Di Singkawang

RUMAH DIJUAL MURAH

 

Rumah 1

 













Butuh uang cepat
murah jual Rumah 80jt nego
sudah SHM
lokasi Sungai garam gang usaha (kiri sblm jembatan bekas pos PHH"98)
tanah 15x15
rumah 8x10
2kamar
dapur dan wc blm jadi


Rumah 2

 













Butuh uang cepat
dijual murah 350jt
Rumah di BTN Bhayangkara Permai
Rumah pas ddpn Serdam Resident
SHM+Dokument lengkap
Tanah:15x16,5
Rumah:10x13
Model Eropa Klasik
Pondasi Tunjang/Pantai
dinding Batako dan tiang sluruh'y Belian
pintu Mengkirai
jendela Belian tembaga
Tinggi 4m,6m dan 7m
satu lantai/tdk tingkat
Kamar 3 (3x4,4x4,3x3)
R.Tamu 4x4
R.Tengah 4x6
Taman dlm rumah 3x3
WC 2buah
Garasi 3x6
dapur 3x3


Kontak:
Juhardi, Hp. 0852 5208 2789 / 0896 6006 2789 

Tahbisan Imam Kapusin

Tahbisan Imam di Komplek Persekolahan Nyarumkop Singkawang Timur

Singkawang info. Hari Juma`at, 28 Februari 2014, Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM.Cap, Uskup Agung Pontianak, memberikan sakramen imamat kepada Fransiskus Forgione OFM.Cap di komplek persekolahan Nyarumkop, Singkawang Timur. Acara dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.30. Umat yang mengadiri acara tahbisan imam tersebut, ada ratusan orang. Dalam memimpin Misa Tahbisan Imam, Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM.Cap didampingi oleh sekitar 50 Para Pastor Kapusin di sekitar area Keuskupan Agung Pontianak. Acara tampak meriah. Pada perarakan, diawali oleh grup marcing band SMA ST Paulus, Nyarumkop. Lalu, diikuti grup penari Dayak, Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM.Cap, Para Pastor Kapusin, dan terakhir umat. Saat berkotbah, Uskup menyampaikan bahwa saat ini jumlah imam di Keuskupan Agung Pontianak adalah sekitar 80 pastor. Sedangkan, jumlah umat Keuskupan Agung Pontianak ada sekitar 300.000 orang lebih. Jika dikalkulasi, 1 pastor menggembalakan 4.000 orang umat. Ini berarti bahwa jumah imam di Keuskupan Agun Pontianak masih sangat kurang.
Pastor Fransiskus Forgione OFM.Cap merupakan putra asli dari Gereja St Maria Nyarumkop, Singkawang Timur. Dalam tahbisan ini, Pastor Fransiskus Forgione OFM.Cap mengambil moto: "Yang Hina Bagi Dunia Dipilih Allah" (1 Kor 1:28). Setelah tahbisan, Pastor Fransiskus Forgione OFM.Cap akan berkarya di Paroki Balai Karangan, Kab Sanggau.
Profisiat kepada Pastor Fransiskus Forgione OFM.Cap dan selamat berkarya di ladang Tuhan. Kiranya Roh Kudus menerangi dalam karya suci ini.

Gapura Komplek Persekolahan Nyarumkop
Umat yang hadir
Pastor Forgione diapit oleh ke 2 orang tuanya
P. Forgione menerima tahbisan imamat
P. Forgione memberikan berkat perdana untuk keluarga
Foto bersama: Uskup, Para Pastor, dan keluarga